Bedah marketing plan K-Link: Jenjang karir
Anda pekerja kantoran dan berusaha untuk meningkatkan karir anda. Maka K-Link pun juga menyediakan konsep jenjang karir pula. Bedanya, kalau di sebuah perusahaan seringkali biarpun kita telah berusaha maksimal untuk meningkatkan karir tetapi karir kita tertahan di situ-situ saja, penyebabnya bisa banyak hal, mungkin belum ada posisi kosong untuk anda promosi atau mungkin anda harus bersaing dengan puluhan atau ratusan lainnya yang juga mengharapkan promosi. Di K-Link, promosi akan berjalan dengan sendirinya berdasar prestasi anda, sehingga di K-Link bukan tidak mungkin anda bisa menyalip atasan/upline anda.
Untuk lebih jelasnya, mari kita bedah tentang jenjang karir K-Link ini
Penentu jenjang karir
Ada 3 hal utama yang menentukan bagaimana karir anda di K-Link tumbuh. Mereka adalah:
- Omzet penjualan group
- Banyaknya kaki langsung/frontline
- Perkembangan masing-masing kaki
Dengan melihat 3 hal diatas saja, kita bisa memahami bahwa di K-Link kita tidak bisa sukses sendirian. Untuk bisa meningkatkan karir, maka kita harus membangun kinerja group kita dan membantu semua kaki dibawah kita untuk tumbuh berkembang. Sukses kita baru bisa didapat, apabila kita berhasil membantu orang lain di bawah kita menjadi sukses.
Karakteristik jenjang karir
Berikut adalah karakteristik jenjang karir yang ditawarkan oleh marketing plan K-Link.
- Kenaikan didasarkan pada akumulasi omzet
- Tidak ada batas waktu dan tidak ada istilah turun peringkat
- Keuntungan dibagi secara proporsional
- Bisa diwariskan
Artinya, sekali anda bertekad untuk aktif di K-Link, maka pilihan anda hanya satu yaitu karir naik apapun yang terjadi. Syratnya hanya satu: anda tidak berhenti di tengah jalan. Keuntungan dibagi proporsional maksudnya bahwa komisi akan diterima berdasarkan prestasi kerja kita masing-masing. Jadi semisal downline kita bekerja lebih keras, bukan tidak mungkin penghasilan mereka akan lebih besar dari kita, atau bahkan kita sebagai upline tidak mendapat komisi sama sekali.
Detail mengenai pembagian komisi ini akan kita bahas pada posting tentang bedah marketing plan K-Link selanjutnya.
Jenjang Karir
Berikut adalah jenjang karir di K-Link, jenjang karir ini akan kami bagi menjadi 3 bagian, yaitu: pelaksana, pengawas dan perencana.
Pelaksana
Adalah jenjang karir untuk mereka yang baru bergabung di K-Link, di tahap ini seorang mitra belajar mengenai produk-produk K-Link, konsep bisnis network marketing, bagaimana merubah mindset dan hal-hal lain yang bersifat dasar/fundamental. Di fase ini umumnya seringkali seorang mitra berhenti, karena pada masa ini terjadi pengkondisian pemikiran dari seorang mitra terhadap lingkungan baru yang akan dihadapinya.
Pada fase ini, murni perhitungan kenaikan hanya didasarkan pada akumulasi omzet group, dan idealnya seorang mitra berada pada fase pelaksana ini antara 3 – 6 bulan.
Peringkat | Syarat | Estimasi penghasilan |
03% – Member | Akumulasi GBV 100BV | - |
06% – Senior Member | Akumulasi GBV 400BV | - |
09% – Supervisor | Akumulasi GBV 2000BV | - |
12% – Assistant Manager | Akumulasi GBV 8000BV | - |
15% – Manager | Akumulasi GBV 15000BV | Rp 3 juta/bulan |
Contoh:
Anda bergabung pada bulan pertama dan bertransaksi 100BV maka pada bulan pertama pringkat anda adalah (3% – Member)
Pada bulan kedua, anda merekrut 2 orang, dan masing-masing bertransaksi 100BV termasuk anda, maka akumulasi GBV anda adalah:
100BV (bulan pertama) + 3x100BV (bulan kedua)=400BV
Pada bulan kedua, peringkat anda adalah 6% – Sr Member dan 2 downline anda adalah 3% Member.
Pengawas
Peringkat berikutnya yaitu pengawas, pada peringkat ini, tugas seorang mitra adalah lebih kepada bagaimana membimbing jaringan yang ada dibawahnya berdasarkan pengalaman yang mereka miliki untuk mencapai tahapan sekarang.
Pada fase pengawas ini, keberhasilan seorang mitra sangat bergantung pada bisa tidaknya dia mengenali karakteristik jaringannya dan melakukan duplikasi proses yang telah dianjurkan.
Berbeda dengan fase pelaksana yang didasarkan pada akumulsi omzet group, kenaikan fase pengawas didasarkan pada berapa banyak kaki langsung yang berhasil mencapai level manager.
Peringkat | Syarat | Estimasi penghasilan |
Saphire Manager | Memiliki 1 kaki langsung manager | Rp 4jt/bulan |
Ruby Manager | Memiliki 2 kaki langsung manager | Rp 7jt/bulan |
Emerald Manager | Memiliki 3 kaki langsung manager | Rp 10jt/bulan |
Perencana
Fase terakhir adalah peringkat dimana seorang mitra lebih fokus kepada strategi yang harus disusun untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Pada fase ini, seorang mitra sudah mulai mendelegasikan dan mempercayakan pertumbuhan jaringannya kepada kader-kader pemimpin yang sudah dididiknya.
Fungsi utama mitra sebagai perencana adalah:
- Mengkonsep strategi pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis jaringannya
- Bersinergi dengan jaringan lain
- Memberikan motivasi dan kaderisasi pemimpin dalam jaringan
Pada fase pelaksana, syarat kenaikan didasarkan pada jumlah Emerald manager yang ada dalam jaringannya. Emerald tidak harus kaki langsung, bisa saja downline pada tingkat ke 2, 3 bahkan 15, tapi perlu diingat, untuk setiap kaki, hanya bisa di hitung 4 Emerald Manager.
Peringkat | Syarat | Estimasi penghasilan |
Diamond Manager | 4 Emerald | Rp 20Jt/bulan |
Crown Manager | 8 Emerald | Rp 35jt/bulan |
Crown Ambassador | 12 Emerald | Rp 50jt/bulan |
Untuk meraih posisi Crown Ambassador, dengan menjalankan yang diajarkan oleh K-System umumnya diperlukan 3 – 5 tahun. Jadi apabila anda mengambil keputusan sekarang untuk bergabung dan aktif dengan K-Link, maka secara bertahap anda akan mendapatkan penghasilan tambahan sebesar Rp 50 Juta/bulan setelah 3 tahun ke depan, Insya Allah.
Bedah marketing plan K-Link:
Komponen pembentuk
Pada posting sebelumnya kita membahas tentang konsep-konsep marketing plan yang berkembang di industri MLM. Kali ini kita coba lebih spesifik membedah tentang marketing plan yang ditawarkan oleh K-Link International. Apa kelebihan dan apa kekurangannya bila dibandingkan dengan MLM lain serta bagaimana konsep marketing plan yang ditawarkan K-Link ini bisa dikategorikan sebagai sebuah konsep marketing plan yang adil dan menguntungkan semua pihak sehingga mendapat pengakuan dari DSN MUI.
Post tentang bedah marketing plan K-Link ini kami buat secara berseri, karena tidak mungkin untuk bisa menjabarkannya secara detail dalam 1 post saja, kenapa ? karena di K-Link terdapat 14 jenis komisi yang setiapnya memiliki karakteristik berbeda-beda.
BV, PBV, GBV dan PGBV
Sebelum mengintip lebih jauh tentang marketing plan K-Link, ada beberapa hal yang harus diketahui lebih dulu, yaitu komponen-komponen pembentuk marketing plan K-Link.
BV = Business Value
Seperti laiknya bisnis yang lain, maka K-Link mendasarkan kemajuan bisnisnya dari omzet penjualan. Dimana komisi hanya akan dibagikan berdasar prestasi penjualan dari sang usahawan dan groupnya. Untuk setiap produk K-Link dikenal istilah BV atau Business Value, nilai BV ini akan dikreditkan ke akun mitra K-Link sebagai indikator prestasi penjualannya.
PBV = Personal Business Value
Adalah akumulasi nilai BV dalam satu periode (satu bulan) penjualan
GBV = Group Business Value
Adalah akumulasi dari BV seorang mitra K-Link dan seluruh mitra yang ada dalam jaringannya.
PGBV = Personal Group Business Value
Adalah akumulasi dari BV seorang mitra K-Link ditambah dengan GBV dari kaki langsung-nya yang belum mencapai level manager. Ketika kaki langsung menjadi manager, maka GBV yang dimiliki oleh kaki yang bersangkutan tidak bisa diklaim sebagai PGBV yang bersangkutan.
Untuk mempermudah, silahkan lihat figure dibawah ini:
Gambar di atas menunjukkan skema jaringan sebagai berikut:
Anda memiliki front line 3 orang dimana masing-masing memiliki jaringan dengan point belanja/penjualan sebagaimana tersebut gambar diatas. Untuk mudahnya kita sebut sebagai Frontline A, B dan C. Dan front line B telah mencapai level manager.
Pada bagian bawah gambar, dituliskan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap orang. Disitu bisa dilihat, anda mungkin memiliki GBV yang paling besar dalam jaringan anda, tetapi PGBV terbesar adalah dimiliki oleh FLine B dan FLine B juga adalah kontributor terbesar untuk GBV anda. Dalam hal ini, ketika kita membahas lebih jauh tentang bagaimana komisi dibagikan, kita akan melihat bagaimana FLine B mendapatkan komisi lebih besar daripada anda. Meskipun anda adalah atasan/upline/perekrut B dalam industri ini. Hal inilah yang membuat banyak orang tertarik untuk bergabung dengan MLM K-Link. Apabila kita bekerja pada sebuah perusahaan, dan umumnya adalah demikian, seringkali (meskipun tidak selalu) ketika kita bekerja lebih keras dan lebih cerdas, tetapi yang mendapat kredit adalah atasan kita
Oke, cukup untuk saat ini tentang bedah marketing plan K-Link, pada post berikutnya apaitusehat.com akan membahas lebih lanjut tentang jenjang karir di marketing plan K-Link.
Tertarik untuk bergabung dengan K-Link yang didukung oleh system support dan pelatihan handal K-System dan alat bantu online apaitusehat.com, silahkan klik link dibawah ini untuk bergabung
Mengenal bentuk-bentuk marketing plan MLM
Opini publik yang terbentuk adalah bisnis MLM hanya akan menguntungkan orang-orang yang join di awal saja, karena para downline akan menyetor upeti komisi kepada upline untuk setiap penjualan yang berhasil mereka lakukan, sehingga para mitra MLM yang berada pada level atas cukup ongkang-ongkang kaki saja menikmati hasilnya, sementara yang level bawah harus bekerja keras banting tulang. Mungkin ini berlaku di konsep network marketing lain, tapi seharusnya tidak di K-Link. Mari kita lihat lebih jauh kenapa demikian.
Mengenal Bentuk-Bentuk MLM
Sebelum kita masuk terlalu jauh, terlebih dahulu kita harus mengenal tentang bentuk-bentuk marketing plan industri network marketing yang muncul dewasa ini, apa kelebihan masing-masing konsep tersebut dan apa kekurangannya.
Piramida
Ini adalah bentuk paling jamak dari MLM, dimana seorang mitra memiliki banyak downline/tanpa batas dan semua downline yang ada dalam jaringannya memberikan komisi kepada upline tanpa batasan apapun sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada sang mitra. Umumnya, semakin dalam jarak downline dengan mitra maka besarnya komisi yang diberikan semakin kecil, sehingga pada suatu titik akan mendekati 0.
Piramida memberikan keuntungan pada para mitra-mitra awal, tapi memiliki kecenderungan untuk jenuh pada suatu titik tertentu. Karenanya, sering sekali seorang yang berhasil di MLM Piramida, akan cepat-cepat menyetup perusahaan MLM baru ketika indusri MLM-nya menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Konsep piramida ini telah banyak dilarang, termasuk di Indonesia (melalui APLI), karena cenderung menguntungkan yang diatas.
Balance/Keseimbangan
Marketing Plan ini muncul pada dasawarsa terakhir, intinya adalah merekrut sejumlah tertentu saja dan menduplikasinya ke dalam. Ada beberapa menyebut dengan konsep binari, karena umumnya keseimbangan diharapkan berbasis dua. Dalam beberapa plan, apabila terjadi keseimbangan kaki kanan dan kaki kiri, maka akan didapatkan sejumlah bonus tertentu. Banyak yang menggemari konsep ini karena bersifat lebih cepat mendapatkan hasil.
Pada konsep balance, jaringan cenderung lebih cepat tumbuh, karena kerja kesamping lebih ringan, tapi yang perlu di-catat, seringkali karena impian bonus yang timbul karena keseimbangan yang sangat besar, maka mitra lebih cenderung untuk mengembangkan jaringan melalui perekrutan daripada melakukan pembimbingan kepada group-nya.
Money Game
Konsep ini adalah yang paling berbahaya, melalui konsep marketing plan inilah, banyak orang yang kemudian menjadi begitu antipati ketika mendengar istilah MLM. Cara kerja Money Game biasanya adalah melalui biaya pendaftaran yang sangat besar atau melalui pembelian paket start up dalam jumlah tertentu dengan iming-iming melipatgandakan potensi komisi yang akan diterima. Jumlah uang yang sangat besar untuk pendaftaran itu kemudian sebagian besar akan digunakan sebagai komisi kepada para upline.
Keuntungan konsep MoneyGame, tentu saja keuntungan yang sangat besar dalam waktu yang sangat cepat, karena begitu anda bisa merekrut orang, maka secara langsung anda akan mendapatkan sejumlah uang tertentu yang berasal dari pendaftaran sang downline tersebut, padahal sang upline belum melakukan pembimbingan apa-apa kepada sang downline.
Karena hal tersebut diataslah, maka para pelaku Money Game kemudian umumnya lebih berkonsentrasi ke bagaimana merekrut sebanyak-banyaknya dan melupakan untuk melakukan pelatihan.
Konsep MoneyGame ini oleh APLI dianggap sebagai penipuan, dan jelas-jelas dilarang. Akan tetapi cukup banyak pelaku yang menggunakan konsep ini secara ilegal dan tanpa melewati istitusi APLI.
Breakthrough
Terakhir adalah sistem yang dianut oleh K-Link dan beberapa usaha MLM lainnya yang masih menganut konsep dasar MLM pada masa pertama kali diciptakan, yaitu untuk mengembangakan pemasaran produk melalui konsep jaringan. Marketing plan breaktrough didasarkan pada kinerja dari setiap individu dalam group-nya. Setiap orang dengan pringkatnya masing-masing akan memiliki target tertentu untuk dicapai, sehingga memastikan semua bekerja.
Pada konsep breakthrough, upline wajib untuk membimbing downline dan pada sebuah titik tertentu seorang upline tidak boleh mengklaim keberhasilan downline-nya. Untuk K-Link level ini adalah manager.
Konsep breakthrough umumnya didasarkan pada 3 hal: penjualan pribadi, penjualan group dan penjualan dari group downline langsung yang belum di-break (belum mencapai level manager pada K-Link)
Kelebihan konsep breakthrough adalah terciptanya jaringan yang stabil pada setiap level, dimana masing-masing peringkat mendapatkan kestabilan penjualan dan tentunya penghasilan. Tapi, konsep breakthrough ini cenderung memakan waktu yang lama untuk menunjukkan hasilnya, sehingga membutuhkan konsistensi dan persistensi dari pelaku bisnisnya.
Kesimpulan
Sebuah MLM, sangat mungkin mengaplikasikan satu atau lebih dari konsep-konsep marketing plan diatas. Sebagai calon mitra, kita harus jeli dalam memilih MLM yang tepat untuk kita. Beberapa yang perlu kita cermati adalah:
- Pastikan MLM tersebut, memiliki produk yang layak dan bermanfaat, karena ini adalah sebuah bisnis, dan inti dari bisnis adalah penjualan.
- Biaya pendaftaran seharusnya tidak terlalu besar dan sesuai dengan apa yang akan kita dapatkan ketika membayar pendaftaran tersebut
- Periksa marketing plan, adakah kemungkinan munculnya komisi yang sangat besar dari uang pendaftaran
- Pastikan bahwa kita mendapatkan jaminan tentang sistem pendidikan/bimbingan dari MLM yang bersangkutan, baik itu untuk proses bisnisnya maupun untuk pengenalan produknya
- Periksa latar belakang perusahaan MLM yang bersangkutan, permodalan, pertumbuhan bisnis, sertakomitmen kepada mitra dan pelanggannya.
- Periksa dengan institusi terkait mengenai keabsahan perusahaan MLM tersebut
Oke, kita sudah mengenal tentang bentuk-bentuk MLM, pada tulisan berikutnya, kita akan membahas lebih detail mengenai marketing plan K-Link dan bagaimana marketing plan tersebut akan membantah bahwa di K-Link, orang-orang yang baru bergabung tidak memiliki kesempatan untuk sukses.